7 Rekomendasi Novel Tentang Kesehatan Mental, Cocok Buat yang Sering OVT



Rekomendasi Novel Tentang Kesehatan Mental

Isu kesehatan mental masih menjadi sorotan penting dari waktu ke waktu. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga stabilitas mental semakin meningkat, terutama di kalangan anak muda. Sayangnya, tidak sedikit pula yang dengan mudah mengklaim dirinya mengalami gangguan mental tanpa melalui proses konsultasi profesional. Untuk memperluas wawasan dan membangun pemahaman mendalam, membaca karya sastra seperti novel bisa menjadi salah satu langkah positif. Melalui situs seperti https://tumpukanbuku.id/, anda bisa menemukan berbagai karya sastra yang menggambarkan perasaan alur novel secara nyata dan menyentuh hati.

Rekomendasi Novel Bertema Kesehatan Mental

1. Insecure

Novel Insecure karya Seplia menyentuh realitas yang jarang dibicarakan, namun sering terjadi: kekerasan domestik yang dialami remaja. Tokoh utamanya, Zee, merupakan gadis remaja yang menjadi korban perlakuan kasar dari ibunya sendiri. Dalam perjalanan hidupnya, ia bertemu dengan Sam, seorang remaja laki-laki yang terkenal nakal namun juga memiliki luka batin akibat hubungan buruk dengan ayahnya.

Kisah ini menghadirkan gambaran jelas bagaimana dua anak muda menghadapi tekanan psikologis di lingkungan yang tidak ideal, namun tetap berusaha untuk bertahan dan memahami arti kehadiran satu sama lain.

2. Turtles All The Way Down

John Green, penulis yang dikenal lewat The Fault in Our Stars, kembali dengan karya yang tak kalah menyentuh berjudul Turtles All The Way Down. Novel ini menceritakan Aza Holmes, remaja yang mengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Ia memiliki kebiasaan aneh seperti selalu menggunakan perban di jarinya.

Aza bersama temannya Daisy mencoba mencari keberadaan Davis, teman masa kecil yang misterius. Novel ini tidak hanya membahas gangguan mental, namun juga pencarian jati diri dan usaha untuk memahami dunia dari perspektif yang penuh kecemasan.

3. Dan Hujan Pun Berhenti

Farida Susanty lewat novelnya Dan Hujan Pun Berhenti mengangkat tema yang relevan dengan kesehatan mental sejak tahun 2007. Buku ini mengisahkan perjalanan hidup Leo, seorang anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Ketika ia harus kehilangan sosok perempuan bernama Iris yang sangat berarti dalam hidupnya, Leo tenggelam dalam kesedihan dan trauma mendalam.

Novel ini berhasil meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa dan menjadi bukti bahwa sastra Indonesia juga bisa mengangkat isu-isu psikologis dengan sangat kuat dan emosional.

4. I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki

Dalam buku yang fenomenal ini, Baek Se Hee membagikan pengalamannya melawan Distimia, sebuah bentuk depresi kronis. Melalui dialog intens dengan psikiaternya, Baek tidak hanya menuturkan gejala dan perasaan pribadinya, tapi juga menyajikan refleksi mendalam yang bisa menginspirasi pembaca. Novel ini mengajak anda untuk menerima diri sendiri apa adanya dan menyemangati untuk bangkit dari keterpurukan.

Tidak heran jika karya ini menjadi best seller di Korea Selatan dan menarik minat pembaca internasional. Anda pun bisa menemukan rekomendasi novel yang banyak menyoroti Dimensi Psikologis dalam Novel sebagai refleksi kehidupan nyata.

5. A untuk Amanda

A untuk Amanda karya Annisa Ihsani menyuguhkan kisah seorang gadis remaja yang mengalami tekanan mental karena obsesi terhadap kesempurnaan. Amanda terbiasa mendapat nilai sempurna, dan ketika satu nilai bukan A masuk dalam rapornya, dunianya seolah runtuh. Sang ibu yang ambisius pun menjadi tekanan tambahan dalam hidup Amanda.

Cerita ini menggambarkan betapa ekspektasi yang terlalu tinggi dapat merusak kesehatan mental seorang anak, terutama bila tak didukung dengan kasih sayang dan penerimaan.

6. All The Bright Places

Jennifer Niven menghadirkan kisah menyayat hati dalam All The Bright Places. Dua tokoh remaja, Finch dan Violet, sama-sama menghadapi kondisi mental yang sulit. Finch memiliki ketertarikan terhadap kematian dan sering kali merasa terasing dari lingkungannya, sementara Violet masih berduka atas kematian kakaknya.

Saat mereka dipertemukan dalam sebuah proyek sekolah, keduanya perlahan menemukan kekuatan untuk saling menyembuhkan. Novel ini berhasil mengajak pembaca untuk memahami kompleksitas perasaan dan luka yang tidak terlihat secara kasat mata.

7. Persona

Novel Persona karya Fakhrisina Amalia memperkenalkan Azura, remaja perempuan yang menyakiti dirinya sendiri sebagai bentuk pelarian dari tekanan batin. Saat seseorang datang ke dalam hidupnya dan membantunya pulih, Azura mulai merasakan kehangatan dan harapan.

Namun ketika orang tersebut tiba-tiba menghilang tanpa kabar, Azura harus menghadapi rasa kehilangan yang mendalam lagi. Buku ini secara lugas mengangkat isu self-harm dan pentingnya dukungan emosional dalam proses pemulihan.

Akhir Kata

Novel-novel yang mengangkat tema kesehatan mental tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membuka mata anda terhadap kenyataan yang mungkin dialami oleh orang di sekitar. Melalui kisah-kisah yang jujur dan emosional, anda dapat belajar memahami diri sendiri dan orang lain dengan lebih dalam. Jangan ragu menjadikan bacaan seperti ini sebagai sarana refleksi dan pengingat bahwa setiap emosi yang anda rasakan adalah valid.
Postingan Selanjutnya Postingan Sebelumnya
Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url