Mitos Pertanda Memelihara Burung Cendet, Simak Ulasannya!



MITOS PERTANDA MEMELIHARA BURUNG CENDET

Mitos Pertanda Memelihara Burung Cendet - Nama lain burung cendet adalah burung pentet. Burung cendet merupakan burung kicau yang menjadi kesukaan semua orang. Kelebihan yang dimiliki burung cendet adalah suara kicauan yang merdu dan sangat bervariasi. Banyak orang yang ingin memelihara burung cendet, selain dijadikan gacoan cendet juga sangat cocok dijadikan burung peliharaan dirumah.

Burung petarung yang satu ini dikenal sangat agresif di alam liarnya. Namun, tahukah anda bahwa ada beberapa mitos tentang burung cendet yaitu pertanda ketika memelihara burung cendet? Entah benar atau tidak, namun banyak orang yang membahas mitos burung pentet dalam islam.

Sejarah burung cendet yang sudah banyak tersebar di seluruh pelosok negeri tersebut merupakan burung kicau yang sangat menyukai serangga seperti jangkrik, belalang, kroto, ulat bambu dan masih banyak lagi Burung cendet memang mempunyai suara kicauan yang merdu, tetapi dbalik itu semua burung cendte tidak mempunyai suara kicauan yang khas dan hanya memiliki bunyi bawaan yang ada sejak lahir.

Namun suara tersebut hanya berbunyi (deet, deet saja). Bahasa kasarnya burung cendet ini sama sekali tidak memiliki suara kicauan selain menirukan burung lainnya. Meskipun tidak mempunyai suara kicau yang khas, namun burung cendet sangatlah cerdas. Sebab, burung cendet mempunyai kelebihan yang sama sekali tidak dimiliki oleh burung lain.

Mungkin ada beberapa burung kicau lain yang dapat menirukan suara isiannya, namun berbeda dengan filosofi burung cendet. Daya tiru burung cendet dalam menirukan suara kicauan burung lain sangatlah merdu dan menarik. Inilah yang menjadikannya sangat luar biasa, suara kicauan yang merdu dan bervariatif tersebut membuat banyak orang terkagum-kagum.

Bahkan hingga mereka semua tak menyadari bahwa sebenarnya keistimewaan burung cendet yaitu kicauan yang dikeluarkan burung cendet adalah hasil dari menirukan burung kicau lain. Jika burung cendet diberikan pemasteran yang baik, dapat dipastikan burung cendet tidak akan kalah dengan burung kicau yang sudah tenar.

Baca Juga: Ramuan Untuk Cendet Biar Gacor

Tetapi, dibalik semua keunikkan dan kelebihan yang dimiliki burung cendet ternyata dibaliknya terdapat kisah yang kurang baik. Di sebuah daerah yang berada di Jawa Tengah yaitu daerah Banyumas. Burung cendet mempunyai mitos yang buruk untuk orang yang memeliharanya.

Ada beberapa sumber yang kepastiannya belum diketahui, menjelaskan bahwa burung cendet dipercaya mempunyai ( menthek ). Apa itu menthek? Menthek adalah suatu keadaan di mana membawa dampak buruk bagi orang yang memeliharanya. Jika memelihara burung cendet orang tersebut akan terkena kesialan.

Mitos Memelihara Burung Pentet

1. Hidupnya tidak akan tenang

Pada urutan pertama ini menurut saya lebih ke sugesti daripada mitos itu sendiri. Apabila ada seseorang yang sudah benar-benar hobi memelihara burung cendet, namun ia mengetahui mitos seperti ini apalagi dampaknya sangat buruk bagi pemiliknya Hal itu tentu saja membuatnya kepikiran dan terbayang-bayang dengan mitos tersebut.

Padahal ia sudah benar-benar menyukai burung cendet untuk menjadi peliharannya. Namun, menurut saya pikiran yang seperti ini sebaiknya anda buang jauh-jauh. Burung cendet juga merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan sama dengan hewan yang lain. Jadi, apa salahnya memelihara burung kicau? Sebaiknya jika anda memang benar-benar sudah menyukai burung cendet tetaplah memeliharanya.

Dengan menghargai mitos tersebut dan selalu berpikiran positif terhadap hidup anda itu sudah cukup membuat batin menjadi tenang. Anggap saja semua itu adalah mitos burung tengkek udang belaka, karena hidup ada di tangan Tuhan.

2. Jika berjualan menjadi tidak laku

Tentunya penjelasan di poin pertama sudah cukup dimengerti oleh anda semuanya. Jadi, mitos burung trucukan tersebut cukup anda hargai saja dan tetaplah yakin dengan Tuhan Yang Maha Esa. Karena semua kehidupan sudah diatur olehnya.

Namun, jika anda adalah pedagang besar dan khawatir jika hal tersebut memang benar terjadi, sebaiknya saya sarankan jangan memelihara burung cendet. Karena semua hal negatif akan terus menghantui pikiran, agar lebih tenang lebih baik tidak memeliharanya.

3. Mendapat gangguan kesehatan

Mitos selanjutnya adalah ketika memelihara burung cendet, maka hidup pemiliknya akan menjadi susah, gelisah, gangguan pada kesehetan dan menjadikan hidup tidak tenang. Jika anda benar-benar mempercayai mitos tersebut, lebih baik jangan memelihara burung cendet dirumah agar tidak menjadi pikiran yang membuat anda semakin susah menjalani hidup.

Namun jika anda mengetahui mitos tersebut dan hanya menghargainya saja tapi tidak begitu memikirkannya boleh saja memelihara burung cendet. Karena itu semua kembali pada diri anda masing-masing. Setiap orang mempunyai pendapat dan presepsinya untuk burung yang tidak boleh dekat dengan cendet.

4. Sulit mendapatkan jodoh

Mitos selanjutnya yaitu sulit mendapat jodoh. Jadi, jika anda sekarang sedang jomblo dan khawatir sulit mendapat jodoh, sebaiknya jangan memelihara burung cendet. Mitos ini ada karena cerita dari mulut ke mulut, setiap daerah pasti mempunyai mitosnya sendiri tentang semua jenis burung lainnya.

Tetapi seperti yang saya jelaskan tadi semua kembali ke pendapat masing-masing. Setiap orang mempunyai pendapat dan hak untuk mempercayai mitos atau tidak jadi, semua terserah anda. Hanya saja, anda harus menghargai mitos tersebut karena itu semua juga termasuk tradisi.

5. Dapat menghambat keinginan

Jika anda sedang mempunyai keinginan yang belum tercapai, dan ingin mencapainya dalam waktu dekat. Sebaiknya jangan memelihara burung cendet agar keinginan anda tidak terhambat. Semoga dengan usaha yang kuat dan tekad yang semangat, keinginan anda dapat tercapai dengan cepat.

Akhir Kata

Jadi, menurut mitos diatas banyak sekali kendala yang akan anda dapatkan ketika memelihara burung cendet. Namun, semua itu tergantung dari masing-masing orang mau mempercayainya atau tidak. Kalau menurut saya, sebagai orang jawa harus menghargai mitos tersebut. Karena setiap daerah pasti mempunyai pantangan masing-masing dan itu semua sudah menjadi tradisi disuatu daerah.




Postingan Selanjutnya Postingan Sebelumnya
Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url